” Pena Perlawanan”

Yusra Efendi 28 Mei 2025 1

 

Oleh: Yusra Efendi,

(Manifesto Pena Perlawanan)

 

“Andai api kecil di hati ini tak padam,dan semangat ini tak luntur oleh ancaman,maka aku akan terus menggerakkan pena,menorehkan tinta,tanpa harus mengalirkan darah.

Untuk membunuh kezaliman, bukan manusia,tapi membungkam arogansi lewat tanda tangan-tanda tangan busuk yang menggadaikan masa depan rakyat.”

 

Di tengah dunia yang penuh kebisingan kepentingan, menjadi suara yang jujur adalah perlawanan yang paling sunyi—namun juga yang paling bermakna.saya jurnalis, yang tidak menggenggam senjata. Yang saya bawa hanyalah catatan kecil, rekaman suara, dan kepercayaan rakyat.

 

Menjadi jurnalis yang membela kebenaran bukanlah pekerjaan yang ringan.

Saya menulis dengan hati, mereka membalas dengan fitnah.

Kami menyuguhkan fakta, mereka menyebar ilusi.

Kami mencari suara dari akar rumput, mereka mengatur panggung dari balik meja kekuasaan.

 

Namun ingat: kebenaran tidak membutuhkan banyak pembela.

Cukup satu orang yang tak mau tunduk, cukup satu pena yang tak mau patah.

Hari ini, mungkin itu aku.

Hari ini, mungkin itu kalian.

Hari ini, mungkin itu siapa pun yang masih punya nyali untuk berkata: “Yang benar tetap benar!”

 

Jangan takut bila mereka mencaci.

Jangan mundur ketika karakter kita dibunuh dengan berita palsu atau tekanan kekuasaan.

Karena itu tandanya, tulisan kita tepat mengenai jantung kejahatan.

Dan sebuah pena yang menembus kedok penguasa zalim selalu jadi mimpi buruk bagi mereka yang takut terang.

 

Sejarah mencatat:

Mereka yang berdiri sendirian di awal, akan jadi nyala obor di akhir.

Mereka yang dihina karena kebenaran, akan dikenang jauh lebih lama daripada para penjilat yang hidupnya hanya menumpang di punggung kekuasaan.

 

Aku, Yusra Efendi, wartawan lokal yang mungkin tidak di kenal.

 

akan terus dan tetap menulis.

Bukan untuk kekuasaan. Bukan untuk pujian.

Tapi karena anak-anak kita berhak tumbuh di negeri yang tidak diperintah oleh kebohongan dan sandiwara para oknum pejabat rakus, tamak dan tidak punya hati, rela mengorbankan masyarakat dan rakyatnya hanya untuk pundi pundi ke saku pribadinya.

 

Kelak, ketika rambut memutih dan tangan mulai gemetar,

aku ingin menatap cermin dan tersenyum.

Karena aku tahu: aku tidak pernah berkhianat pada nuraniku sendiri.

 

 

“Mereka bisa membungkam mulutku,

tapi mereka tak akan pernah bisa memadamkan api kecil di dadaku

yang ku nyalakan lewat kata-kata ku”

 

Aku akan terus menulis,Terus melawan.

Tuhan melihat,Rakyat mengingat.

Dan sejarah akan selalu mencatat baik atau buruk saya tidak butuh pengakuan.

 

Untuk seluruh jurnalis di manapun kamu berada,jangan padam, Jangan tunduk. Jangan berhenti. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?

 

 

(Salam pena perlawanan)

Yusra Efendi

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Komnas HAM Warning BPN! Proyek Waduk Keureuto Diduga Rugikan Warga: “Tanah Dirampas, Hak Dihilangkan”

Yusra Efendi

11 Jul 2025

Banda Aceh,SCNews.co.id – 11 Juli 2025, Proyek Waduk Keureuto kembali memicu badai polemik. Di balik klaim pembangunan untuk kepentingan nasional, terselip kisah dugaan perampasan hak tanah milik rakyat kecil. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akhirnya turun tangan, menyurati BPN Provinsi Aceh dan BPN Kabupaten Aceh Tengah, menuntut klarifikasi resmi atas pengukuran lahan yang …

Ketua APPI Aceh Utara Soroti Sikap Hakim PN Lhokseumawe: “Tidak Profesional dan Kurang Sopan”

Yusra Efendi

09 Jul 2025

Aceh Utara,SCNews.co.id – 9 Juli 2025, Ketua Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (APPI) Aceh Utara, Muhammad alias Rimung Buloh, melontarkan kritik tajam terhadap perilaku seorang hakim dalam sidang kasus dugaan perampasan sepeda motor yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Lhokseumawe, Selasa (8 Juli 2025).   Muhammad menyoroti langsung sikap Hakim Budi Sunanda, SH, MH, yang menurutnya …

Serunya Adu Strategi di Kala Pedemun: “Exclusive Domino Season 1” Perebutkan Hadiah Rp 5 Juta!

Yusra Efendi

05 Jul 2025

  Takengon, SCNews.co.id –5 Juli 2025, Objek Wisata Kala Pedemun  yang terletak di samping Danau Lut Tawar jalan Takengon–Bintang, Desa Pedemun ,kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, kembali jadi pusat perhatian . Namun kali ini bukan karena pesona alamnya, melainkan karena atmosfer kompetitif yang menggema dari meja-meja domino.   Sabtu, 5 Juli 2025, akan digelar …

*Rahmat Hidayat Koordinator Adira Finance Aceh Tengah-Bener Meriah Imbau Nasabah Bermasalah Tetap Kooperatif*

Yusra Efendi

03 Jul 2025

Takengon,SCNews.co.id -2 Juli 2025, Adira Finance kembali menyoroti pentingnya kerja sama dan keterbukaan dari para nasabahnya di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah. Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di salah satu kafe di Takengon, Rahmat Hidayat, Koordinator Adira Finance wilayah tersebut, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menghadapi ratusan kasus pembiayaan bermasalah.   Dari …

*Geger di Hari Bhayangkara! Polisi Gagalkan Penyelundupan 45 Bungkus Sabu di Aceh Timur*

Yusra Efendi

02 Jul 2025

Aceh Timur. SCNews.co.id -2 Juli 2025, Di tengah perayaan Hari Bhayangkara ke-79, aparat kepolisian justru menghadirkan kado spesial untuk bangsa: penggagalan aksi penyelundupan narkotika jenis sabu dalam jumlah besar. Tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Satgas NIC, dan Polres Aceh Timur berhasil membekuk dua kurir sabu di kawasan Matang Pineung, Aceh Timur. …

“Bersuara Demi Keadilan, Diberangus Kekuasaan: Kasus Mr. Jhon dan Wajah Buram Demokrasi Desa”

Yusra Efendi

27 Jun 2025

Takengon,SCNews.co.id -27 Juni 2025, Kebebasan berekspresi kembali dipertanyakan di Kabupaten Aceh Tengah. Seorang konten kreator sekaligus pelaku seni, Sofyan Hakim alias Mr. Jhon, menjadi korban kesewenang-wenangan Forum Reje (kepala desa) setelah video reflektifnya tentang pentingnya integritas dalam pengelolaan Dana Desa viral di media sosial.   Video tersebut bukan berisi makian, hujatan, apalagi ujaran kebencian. Hanya …