Takengon,SCNews.co.id – 7 Juni 2025, Suasana religius dan haru menyelimuti halaman Masjid Agung Ruhama, Takengon, Sabtu pagi. Dalam nuansa Iduladha 1446 H, masyarakat Aceh Tengah menyaksikan langsung penyembelihan sapi kurban bantuan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Sapi jenis Belgian Blue dengan bobot mencapai 705 kilogram tersebut merupakan bagian dari Bantuan Kemasyrakatan Presiden RI Tahun 2025, yang diperuntukkan bagi masyarakat Aceh Tengah. Penyembelihan dilakukan selepas Salat Subuh dan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Tengah, H. Wahdi, M.Ag.
Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si, turut hadir dalam prosesi tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian Presiden terhadap masyarakat Gayo.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto. Bantuan ini adalah wujud nyata kepedulian dan keberpihakan pemerintah pusat terhadap daerah,” ujar Haili Yoga di hadapan jamaah dan panitia kurban.
Ia menambahkan, bantuan ini tidak hanya membawa manfaat langsung bagi masyarakat yang membutuhkan, namun juga memperkuat semangat kebersamaan dan nilai-nilai sosial di momen Iduladha yang sakral.
Daging sapi kurban tersebut didistribusikan dalam 300 paket kepada warga yang membutuhkan. Distribusi turut menyasar keluarga kurang mampu, ibu hamil, serta keluarga dengan anak-anak stunting—selaras dengan program prioritas Pemkab Aceh Tengah dalam bidang kesehatan dan gizi masyarakat.
Selain bantuan dari Presiden, Masjid Agung Ruhama juga menerima dan menyembelih 20 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 5 ekor kambing, yang merupakan hasil partisipasi dari masyarakat serta berbagai instansi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
Semua daging kurban dibagikan secara merata kepada masyarakat sekitar, termasuk kelompok rentan. Proses pemotongan hingga distribusi berlangsung tertib dan lancar di bawah koordinasi panitia kurban serta pengawasan pihak terkait.
Bupati Haili Yoga menegaskan, Pemkab Aceh Tengah berkomitmen menjadikan hari besar keagamaan sebagai momentum untuk menguatkan semangat gotong royong, solidaritas, dan nilai-nilai luhur budaya Gayo yang menjunjung tinggi kepedulian sosial.
(Redaksi)
Tidak ada komentar