Takengon, 29 Juli 2025 — 30 Juli 2025, terhadap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Tengah terus mengalir. Kali ini datang dari Al Hapiz Wen Kuine, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gajah Putih Takengon. Ia menilai tindakan Kepala Kemenag yang memerintahkan gotong royong sepihak di bangunan yang ditempati Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tanpa pemberitahuan sebagai bentuk pengingkaran terhadap nilai-nilai etika sosial.
“Ini bukan sekadar soal gedung. Ini soal bagaimana seorang pejabat publik memperlakukan masyarakat. Ironis sekali, institusi yang membawa nama agama justru memperlihatkan perilaku yang jauh dari nilai-nilai adab dan sopan santun,” tegas Al Hapiz.
Bangunan yang menjadi polemik itu merupakan aset Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah yang sejak 2021 telah dihuni oleh kader-kader HMI dengan dasar kesepakatan bersama pihak pemerintah. Namun belakangan, Kepala Kemenag justru bertindak seolah gedung itu milik pribadi, dengan menginstruksikan anak buahnya melakukan gotong royong secara sepihak, tanpa koordinasi maupun etika sosial yang semestinya.
“Tidak ada salam, tidak ada permisi, tidak ada surat resmi. Langsung masuk ramai-ramai. Apakah ini cara berinteraksi yang diajarkan agama?” sindir Al Hapiz dengan nada kecewa.
Ia juga menyayangkan jika pejabat semacam itu terus dibiarkan tanpa evaluasi oleh Kemenag RI. “Jangan berlindung di balik lambang institusi suci kalau perilaku seperti preman kampung. Jika ketuk pintu saja tak sanggup, jangan bicara dakwah.”
Menurutnya, masyarakat Tanoh Gayo sudah cukup dewasa memahami nilai gotong royong dan pembangunan, namun tetap menjunjung tinggi nilai etika dan komunikasi. “Ini daerah yang menjunjung adat dan sopan santun. Jangan bawa-bawa agama lalu bertindak semena-mena. Jabatan tak bisa menjadi tameng bagi arogansi,” tambahnya.
Al Hapiz pun mendorong agar Kemenag RI turun tangan langsung mengevaluasi Kepala Kemenag Aceh Tengah. Ia menegaskan bahwa mahasiswa akan terus bersuara jika sikap-sikap tak beradab seperti ini terus dipelihara.
“Kalau ini dibiarkan, kita akan terbiasa melihat agama dipakai untuk membungkus kelakuan tidak beretika. Dan itu lebih bahaya daripada sekadar salah prosedur. Karena ini sudah soal moral,” tutupnya
Redaksi
30 Jul 2025
Sudahkah dikonfirmasi ke pihak kemenag????
Nti canang semelah, Ike gre ibetih ilen kronologi e. Kati nti Ara misscomunication
30 Jul 2025
Tabi2 abng