Ketua HMI Aceh Tengah, Ultimatum Penghentian Proyek PLTA Pesangan: “Satu Nyawa Terenggut, Jangan Tunggu Korban Berikutnya”

Yusra Efendi
13 Agu 2025 12:20
2 menit membaca

Aceh Tengah,SCNews.co.id -13 Agustus 2025, Gelombang protes menguat pasca insiden tragis yang menewaskan seorang bocah berusia 10 tahun asal Desa Belang Gele, Kecamatan Pegasing, di aliran sungai sekitar area Proyek PLTA Pesangan. Ketua Umum HMI Cabang Takengon-Bener Meriah, Afdhalal Gifari, mengeluarkan pernyataan keras, menuding kelalaian pihak proyek sebagai faktor kunci terjadinya tragedi.

 

Menurut Afdhalal, absennya rambu peringatan, pagar pengaman, dan sosialisasi keselamatan kepada masyarakat setempat mencerminkan pengabaian serius terhadap standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta hak masyarakat atas rasa aman.

 

“Ini bukan sekadar kecelakaan biasa, ini adalah kelalaian yang melanggar prinsip dasar keselamatan publik sebagaimana diatur dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Mengabaikan kewajiban ini sama saja menandatangani surat kematian korban berikutnya,” tegas Afdhalal.

 

Dalam ultimatum yang disampaikannya, HMI Cabang Takengon-Bener Meriah mendesak langkah konkret:

 

Penghentian sementara seluruh aktivitas Proyek PLTA Pesangan.

 

Audit dan evaluasi total terhadap implementasi K3 di lapangan.

 

Pemasangan segera rambu-rambu keselamatan, pagar pengaman, dan sistem mitigasi risiko di area sungai.

 

Penyelidikan hukum atas unsur kelalaian yang menimbulkan korban jiwa.

 

Afdhalal menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur strategis yang bersinggungan langsung dengan masyarakat tidak boleh mengorbankan nyawa demi target progres proyek. Ia juga menuntut Pemerintah Daerah Aceh Tengah bersama Kementerian ESDM segera melakukan audit teknis dan administratif, serta memastikan pelaku kelalaian mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum.

 

“tiga nyawa telah melayang,Jika negara dan korporasi masih bungkam, maka itu pertanda mereka telah memilih berdiri di sisi ketidakadilan,” pungkasnya.

 

Tim Redaksi

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x