Gilang Ken Tawar untuk Baihaqi: “Tambang Emas Itu Ancaman Nyata, Bukan Harapan”

Yusra Efendi
14 Agu 2025 12:09
HUKUM PERISTIWA 0 1361
2 menit membaca

Takengon, SCNews.co.id — Gelombang penolakan terhadap PT Gayo Mineral Resources (GMR) semakin membesar. Setelah Baihaqi, warga Gayo Lues, menjadi target intimidasi lewat surat ancaman, kini giliran tokoh muda Gayo, Gilang Ken Tawar, yang turun ke gelanggang. Dengan suara lantang, ia menyatakan siap berdiri di garis depan melawan proyek tambang emas yang disebutnya sebagai “bom waktu” bagi lingkungan dan masyarakat.

 

“Baihaqi tidak sendirian. Saya akan membersamai setiap langkah perjuangan ini. Ini bukan hanya soal satu orang, tapi soal tanah kita, air kita, dan masa depan generasi Gayo,” tegas Gilang, yang juga dikenal sebagai penggerak Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) dan Gayo Leader’s Club (GLC).

 

Menurut Gilang, surat ancaman PT GMR kepada Baihaqi adalah bukti nyata bahwa perusahaan tersebut alergi terhadap kritik dan mengedepankan taktik intimidasi. “Kalau PT GMR merasa benar, buktikan di forum publik, bukan dengan surat yang isinya menakut-nakuti rakyat. Tindakan ini memalukan dan menginjak-injak hak warga negara,” katanya dengan nada tajam.

 

Ia menyebut pola ini sebagai langkah klasik industri ekstraktif yang ingin meredam suara penolakan sebelum proyek berjalan. “Ini bukan sekadar surat, ini pesan teror sosial yang ingin mereka tanamkan. Tapi mereka keliru jika mengira rakyat Gayo akan tunduk,” ujarnya.

 

Gilang menyerukan agar seluruh elemen masyarakat , mulai dari tokoh adat, petani kopi, pemuda, hingga mahasiswa , bersatu padu melawan proyek tambang di Pantan Cuaca. Ia mengingatkan bahwa lokasi tambang berada di hulu kawasan hutan lindung, yang menjadi sumber air dan penopang ribuan hektare kebun kopi Arabika Gayo.

 

“Kalau sumber air rusak, kopi Gayo tinggal cerita. Ini bukan ancaman fiksi, ini ancaman nyata. Jangan tunggu sampai kebun kita kering dan tanah kita tercemar baru kita menyesal,” ujarnya.

 

 

Gilang menegaskan bahwa perjuangan ini tidak akan berhenti hanya pada aksi protes di media sosial atau pernyataan sikap. “Kita akan lawan di semua lini: di lapangan, di ruang hukum, dan di opini publik. Ini harga mati. Tidak ada kompromi untuk tambang emas yang merusak ruang hidup rakyat,” tegasnya.

 

Ia menutup pernyataannya dengan ajakan keras: “Hari ini Baihaqi diancam. Besok bisa giliran kita semua. Jangan biarkan satu orang pun berdiri sendirian. Perjuangan ini milik kita bersama, dan kita akan menangkan bersama.”

 

 

Tim Redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x