Evaluasi MPU Aceh Tengah: Sekretariat Sampaikan Komitmen Jalankan Program Sesuai Regulasi dan Siap Berbenah ke DPRK. 

Yusra Efendi
5 Jul 2025 10:02
PEMERINTAH 0 148
2 menit membaca

Takengon, SCNews.co.id – 5 Juli 2025,

Merespons berbagai pertanyaan kritis dari Aktivis dan Ormas yang mencuat dalam rapat evaluasi bersama DPRK Aceh Tengah pada hari juma’at 04/07/25, yang di akomodir Oleh Ketua Komisi D H. Hasbullah selaku Pimpinan Rapat, pihak Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) melalui Plt. Sekretaris MPU Muslim, S.Ag, Dalam penjelasannya, pihak sekretariat menyatakan bahwa seluruh program kerja yang dijalankan telah mengikuti regulasi yang berlaku.

 

“Pada prinsipnya, kami sudah melaksanakan seluruh program sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pun demikian, kami memandang setiap masukan, kritik, dan saran dari legislatif sebagai hal yang sangat berharga untuk perbaikan lembaga ke depan,” ujar Kepala Sekretariat MPU, saat dimintai tanggapan oleh pimpinan rapat Komisi D DPRK, H. Hasbullah.

 

Pernyataan ini disampaikan setelah adanya beberapa catatan kritis dari Aktivis Ruhdi Sahara dan rekan juga Ormas mengenai efektivitas program, transparansi anggaran, serta peran aktif MPU dalam isu-isu keutamaan dan sosial masyarakat di Aceh Tengah.

 

Lebih lanjut, Kepala Sekretariat menegaskan bahwa pihaknya sangat terbuka terhadap evaluasi dan pengawasan, karena itu merupakan bagian penting dari tata kelola kelembagaan yang baik.

 

“Kami bukan lembaga yang antikritik. Justru melalui forum evaluasi seperti ini, kami bisa melakukan evaluasi internal dan akan menyesuaikan kembali setiap program hingga bisa berdampak baik,transparan dan Profesional.” imbuhnya.

 

Sebelumnya, dalam rapat yang digelar di Aula DPRK Aceh Tengah tersebut, Komisi D secara tegas meminta agar MPU memperjelas arah dan manfaat program, terutama yang menyangkut pemberdayaan ulama, edukasi masyarakat, serta rekrutmen komisioner baru yang dinilai harus lebih tepat dan inklusif.

 

Pihak DPRK berharap MPU tidak hanya menjadi simbol lembaga keulamaan, tetapi juga menjadi motor penggerak nilai-nilai Islam moderat dan syariat, penyelesai konflik sosial berbasis kearifan lokal.

 

Sebagai penutup, Ketua Komisi D, H. Hasbullah menegaskan bahwa rapat evaluasi ini bukan ajang untuk menyalahkan, melainkan ruang bersama untuk menyamakan visi dalam membangun Aceh Tengah yang lebih beradab dan religius.

 

“Kita ingin lembaga keulamaan menjadi lebih kuat, profesional, dan responsif serta transparan terhadap dinamika yang terjadi di kalangan masyarakat, dan kita secara bersama memiliki tanggung jawab penuh atas setiap program yang di jalankan oleh MPU demi Menjaga Kualitas Spiritual yang lebih mumpuni dalam menghadapi Era Globalisasi modern saat ini.” tutup Hasbullah.

 

 

Redaksi

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *