Ketua BEM FISIP UGP Desak Pembongkaran Proyek Jembatan Asir-Asir Asia : Pemda Jangan Diam Saja

Yusra Efendi
2 Agu 2025 06:02
BERITA DAERAH 0 63
2 menit membaca

Takengon,SCNews.co.id –  2 Agustus 2025, Aktivis daerah kembali menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek pembangunan Jembatan Asir-Asir Asia di Kabupaten Aceh Tengah.Proyek yang dikerjakan oleh perusahaan kontraktor HYUNDAI dan didanai oleh PLN ini dinilai menuai banyak persoalan teknis maupun sosial, sehingga membutuhkan ketegasan dan sikap serius dari pemerintah daerah (Pemda) Aceh Tengah.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Putih (UGP) Tuah Bahgie, menyuarakan keprihatinannya terhadap pelaksanaan proyek yang dinilainya jauh dari ekspektasi masyarakat.

“Memang sebagian masyarakat terlihat tidak mempermasalahkan proyek ini, namun kami sebagai Agen Perubahan dan Kontrol Sosial mengecam keras pelaksanaannya kita tidak bisa menilai dari tidak adanya keluhan masyarakat semata,karena dampak jangka panjang dari proyek ini sudah sangat jelas dan nyata.

Menurutnya, indikasi kerusakan pada struktur jembatan sudah mulai terlihat. selain mempersempit aliran sungai yang berpotensi menyebabkan banjir, jembatan juga tampak melengkung dan bahkan sempat disangga dengan dongkrak di bagian bawahnya sebuah kondisi yang menunjukkan bahwa struktur bangunan tidak layak digunakan.

“Ini bukan hanya masalah teknis, tetapi menyangkut keselamatan masyarakat. Proyek ini harus dievaluasi menyeluruh, dibongkar, dan dibangun ulang sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan. tidak boleh ada kompromi dalam hal keselamatan publik”.

Tuah juga menyoroti sikap PLN dan HYUNDAI dalam proses pengerjaan proyek tersebut. Ia mendesak agar kedua pihak tidak bermain-main dalam proyek yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Jangan jadikan lintasan masyarakat untuk mencari nafkah sebagai alat mencari keuntungan oleh golongan-golongan tertentu. Ini menyangkut hak masyarakat untuk mendapatkan infrastruktur yang aman dan layak.”

Ia juga mendesak pemerintah daerah Aceh Tengah untuk tidak menutup mata. menurutnya Pemda seharusnya membuka ruang dialog terbuka dengan pihak-pihak terkait, khususnya PLN agar masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan proyek ini bisa diluruskan dan dikawal secara ketat.

“Pemerintah harus lebih responsif dan inklusif dalam mengawasi proyek ini. Transparansi dan partisipasi publik adalah kunci utama untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan. Jangan hanya memikirkan dampak jangka pendek, tetapi pikirkan juga konsekuensi jangka panjangnya bagi masyarakat dan lingkungan”.

Tuah menegaskan bahwa pihaknya bersama mahasiswa dan masyarakat akan terus mengawal proyek ini. Ia berharap Aparat Penegak Hukum (APH) juga turut serta dalam menelusuri potensi penyimpangan yang terjadi.

“Dengan tegas saya meminta Pemda untuk segera mengambil langkah konkret mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan proyek Jembatan Asir-Asir Asia. Jangan biarkan masyarakat terus dirugikan oleh proyek yang seharusnya membawa manfaat.”

Redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x