Koperasi Merah Putih Wajib Lakukan Evaluasi: MES Aceh Tengah Kawatirkan Banyak Regulasi yang Berbenturan. 

Yusra Efendi 26 Jun 2025 20

Takengon, SCNews.co.id – 27 Juni 2025,

Sebagai Provinsi yang menjujung tinggi penerapan Syariat IsIam dan sebagai Provinsi dengan kekhususanya, tentu kehadiran Koperasi Merah Putih harus mendapatkan perhatian khusus baik dari Pemerintah Pusat maupun pemerintah Provinsi.

 

Program Koperasi Desa Merah Putih (KMP) merupakan salah satu program Presiden Prabowo Subianto, dimana cita cita dari program tersebut ialah untuk kesejahteraan masyarakat dan kemandirian desa.

 

Aryanto yang merupakan tim pembentukan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) kabupaten Aceh Tengah,menilai bahwa Pengoperasian Kopdes Merah Putih Di Aceh Harus dikaji Ulang oleh Pemerintah Provinsi,dengan sistem Top-Down yang dilakukan oleh Pemerintah pusat tentu akan bertabrakan dengan peraturan-peraturan yang telah lama dibuat dan dilaksanakan di Aceh.

 

“Koperasi Merah Putih harus di Kaji lebih detail lagi oleh pemerintah provinsi Aceh,karena ini menyangkut dengan Integritas kita sebagai daerah Yang menjujung tinggi Syariat Islam dalam semua Aspek, terkhusus lagi ini menyangkut ekonomi rakyat” Tegas Anto.

 

Qanun Aceh Nomor 8 tahun 2014 yang mana telah mengatur tentang pokok-pokok Syariat Islam termasuk juga bidang Muamalah, kemudian di kuatkan lagi dengan Qanun Aceh Nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah, yang menyatakan bahwa seluruh lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh wajib menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

 

Sebagai mana yang kita ketahui bersama bahwa Kopdes Merah Putih ini menggunakan sistem Top-Down, yang mana sistem ini dapat dikatakan Juga dengan istilah sistem komando yang mengharuskan sistem dan regulasinya sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia dan juga disisi lain terkesan terburu-buru dalam proses pembentukanya.

 

Kembali Aryanto menyampaikan bahwa Berbicara tentang Platform Kredit yang diberikan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) dengan Bunga pinjaman yang diusulkan sebanyak 3% saja ini sudah melanggar nilai-nilai muamalah islam meskipun dengan Tenor yang ditawarkan cukup lama,terlebih lagi hal hal krusial lainya seperti akad yang di gunakan yang hampir tidak pernah di sosialisasikan kepada masyarakat. Terangnya.

 

Pihaknya juga mengkhawatirkan apakah Kopdes Merah Putih dapat Grow-up dengan metode Top-Down di tengah-tengah maraknya persaingan ekonomi, ditambah lagi dengan target keuntungan yang disampaikan oleh Menteri Koperasi sebanyak 1 Miliar per tahun dinilai cukup sulit untuk dicapai jika menggunakan Model Bisnis dan Jenis Usaha yang diinstruksikan oleh pemerintah pusat.

 

“Pemerintah Provinsi baik itu Gubernur,Dinas Koperasi dan Para Tokoh-tokoh Ulama harus terlibat aktif terkait hal ini,daerah kita berbeda dengan provinsi lain, oleh karena itu pendekatan ekonominya juga berbeda, tidak serta merta harus mengikat kepada aturan dan model bisnis yang di instruksikan pemerintah pusat”.

 

Aryanto juga menyampaikan bahwa ini belum terlambat untuk di perbaiki, meskipun beberapa desa di Aceh sudah membentuk Koperasi merah Putih, akan tetapi Pemerintah Provinsi masih memiliki ruang yang cukup besar untuk mengevaluasi.

 

 

(Redaksi)

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
GMNI: Penurunan RS Muyang Kute Jadi Tipe D Adalah Kegagalan Total, Direktur Wajib Dicopot!

Yusra Efendi

19 Jul 2025

Redelong, SCNews.co.id — 19 Juli 2025, Penurunan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute dari tipe C menjadi tipe D dinilai sebagai bentuk nyata kegagalan kepemimpinan di tubuh manajemen rumah sakit. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bener Meriah menegaskan, kondisi ini merupakan pukulan telak terhadap kepercayaan publik dan mencerminkan bobroknya sistem pengelolaan fasilitas kesehatan …

Bupati Aceh Tengah Fasilitasi Audiensi Soal Mutasi Kepala Sekolah: Kritik Konstruktip Evaluasi Terbuka, Solusi Diupayakan. 

Yusra Efendi

17 Jul 2025

Takengon, SCNews.co.id — Merespons isu hangat seputar mutasi ratusan kepala sekolah di Aceh Tengah, Bupati Drs. Haili Yoga M. Si memfasilitasi audiensi terbuka bersama Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Tengah, Rabu, 17 Juli 2025.   Audiensi berlangsung di Ruang Kepala Bappeda seusai Bupati memimpin rapat internal di Aula Kantor Bupati. Hadir …

Guru Tak Lagi Di Hargai, Berhenti Tampa Pemberitahuan, penghinaan Atau Pelecehan. 

Yusra Efendi

11 Jul 2025

  Aceh Tengah,SCNews.co.id – Pelantikan ratusan kepala sekolah di Gedung Umi Pendopo, Aceh Tengah, pada Jumat, 11 Juli 2025, menuai kekecewaan mendalam bagi sebagian pihak. Sebanyak 224 kepala sekolah dari jenjang TK, SD, dan SMP resmi dilantik, namun proses pelantikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah ini dikritik karena kurangnya etika dan profesionalisme.   …

Kridibilitas Aktivis Lingkungan Aceh Tengah Di Pertanyakan. 

Yusra Efendi

07 Jul 2025

Takengon, SCNews.co.id – Senin 7 Juli 2025, Banyak yang mengaku aktivis lingkungan, namun ketika hari pembongkaran tiba, sebagian dari mereka hilang dan tidak terlihat. Padahal, nama mereka tercantum dalam struktur resmi tim satgas penertiban. Senin, 7 Juli 2025.   Raodah, seorang pegiat lingkungan yang konsisten berada di garda depan perjuangan ini, menyampaikan kekecewaannya dengan nada …

Tgk Ridwan Bintang Kembali Pimpin RTA Aceh Tengah: Komitmen Kawal Pembangunan dan Syariat Islam

Yusra Efendi

06 Jul 2025

Takengon, SCNews.co.id – 6 Juli 2025, Rabithah Thaliban Aceh (RTA) Cabang Aceh Tengah resmi menetapkan Tgk Ridwan Bintang, S.H., sebagai Ketua Umum periode 2025–2029 dalam Musyawarah Besar yang digelar di LPI Al-Muhajirin, Sp. Empat Takengon, Sabtu (5/7/2025).   Forum musyawarah yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai perwakilan lembaga dan dayah ini berlangsung khidmat dan penuh …

*Edi Syahputra Linge : Ada Indikasi MTQ Ke -35 tingkat Kabupaten Menggunakan Dana Desa*

Yusra Efendi

03 Jul 2025

Takengon,SCNews.co.id – 3 Juli 2025, Edi Syahputra Linge merasa kecewa terhadap pemerintah kabupaten Aceh Tengah atas penyelenggaraan MTQ ke-35 di kecamatan Batu Lintang sebagai tuan rumah, kekecewaan itu muncul akibat adanya indikasi penggunaan dana Desa yang di kutip melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh ketua Forum Reje masing masing kecamatan.   Berdasarkan keterangan dan informasi yang …