Maraknya Kasus PCS di Aceh Tengah: Warga Terjebak, Berujung Korban Pemerasan

Yusra Efendi
8 Sep 2025 12:52
PERISTIWA 0 1002
2 menit membaca

Takengon, SCNews.co.id – 8 September 2025, Di tengah derasnya arus perkembangan teknologi digital, masyarakat Aceh Tengah diingatkan untuk lebih waspada terhadap ancaman kejahatan dunia maya.

 

Belakangan ini, marak kasus PCS (porn cyber scam) yang menjaring korban melalui media sosial dengan modus rayuan akun palsu berparas jelita.

Tanpa disadari, percakapan atau video call yang dianggap privat ternyata direkam secara diam-diam oleh pelaku. Konten itu kemudian dijadikan alat pemerasan. Jika korban menolak, ancaman penyebaran video ke publik atau keluarga pun dilayangkan.

 

 

Baru-baru ini, seorang pria paruh baya, 50 tahun, warga Aceh Tengah, mengaku menjadi korban. Ia harus merelakan sejumlah uang demi menutup aib yang terlanjur terekam.

 

 

“Saya kecewa dan kesal dengan diri sendiri. Demi menjaga marwah, terpaksa saya penuhi permintaan pelaku,” ungkapnya dengan nada penuh penyesalan.

 

 

Kasus ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap jebakan digital. Para pelaku memanfaatkan kelemahan psikologis korban,rasa malu dan takut diketahui keluarga,untuk memeras habis-habisan.

 

 

Pakar keamanan siber mengingatkan bahwa fenomena ini bisa menimpa siapa saja, terutama pengguna baru media sosial yang mudah terbujuk penampilan akun palsu. Beberapa langkah pencegahan yang disarankan:

 

• Jangan mudah percaya pada akun asing yang tiba-tiba mengajak berteman atau berkomunikasi intens.

• Hindari video call atau berbagi konten pribadi dengan orang yang tidak benar-benar dikenal.

• Laporkan segera jika ada akun mencurigakan atau permintaan aneh yang berbau jebakan.

• Simpan bukti dan lapor ke pihak berwenang, jangan panik dan langsung menuruti kemauan pelaku.

 

Kasus PCS ini menjadi peringatan serius bahwa teknologi tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga ancaman yang nyata. Kesadaran digital (digital awareness) menjadi kunci utama agar masyarakat tidak mudah menjadi korban.

 

 

 

Redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *