Takengon, SCNews.co.id – 8 September 2025, Rasa kecewa dan geram tak bisa ditutupi oleh Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Gajah Putih (UGP), Asraf, saat melakukan monitoring bersama Komisi C DPRK Aceh Tengah terhadap tindak lanjut aksi Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Lingkungan (AMMPL) yang digelar pada 20 Agustus 2025 lalu.
Dari 12 tuntutan yang telah disepakati, hanya tiga poin yang terealisasi hingga saat ini. Kondisi ini dinilai sangat mengecewakan, mengingat waktu yang sudah berjalan cukup lama seharusnya menjadi ruang bagi pemerintah dan pihak terkait untuk menuntaskan seluruh kesepakatan.
“Apakah harus menunggu ada korban lagi baru bertindak? Siapa yang berani bertanggung jawab jika tragedi ini terus berulang?” tegas Asraf dengan nada geram.
Kekecewaan itu terutama tertuju pada persoalan keselamatan warga di sekitar kawasan PLTA. Asraf menegaskan agar kawasan proyek yang bersinggungan langsung dengan permukiman segera dipagari, demi mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya.
Beberapa poin penting yang disuarakan mahasiswa dan masyarakat hingga kini belum sepenuhnya ditindaklanjuti, antara lain:
• Penimbunan dan perbaikan area bermain anak untuk menjamin keamanan.
• Penyelesaian jalur jogging track dan taman hijau sebagai ruang terbuka.
• Pemasangan pagar di titik rawan yang telah disepakati bersama masyarakat.
• Penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang lebih aktif.
• Normalisasi sungai demi kelestarian lingkungan dan pencegahan bencana.
Asraf menilai, lambannya realisasi ini sama saja dengan mengabaikan hak dan keselamatan masyarakat. Menurutnya, komitmen yang pernah diucapkan harus dibuktikan dengan kerja nyata, bukan sekadar janji.
AMMPL menegaskan tidak akan tinggal diam. Mereka akan terus mengawal seluruh poin kesepakatan agar benar-benar dijalankan di lapangan, termasuk rencana audiensi lanjutan dengan pimpinan DPRK Aceh Tengah.
“Kami tidak bicara untuk kepentingan pribadi, tetapi demi keselamatan dan hak masyarakat. Jangan biarkan hal ini berlarut-larut,dan saya meminta kepada Ketua DPRK Aceh Tengah untuk mempasilitasi kami bersama pihak PLTA untuk duduk dalam agenda Audiensi kembali. tutup Asraf.
Apakah mau saya tambahkan juga pilihan judul alternatif dengan sentuhan yang lebih emosional, misalnya menekankan kata “janji kosong”, “kecewa”, atau “abaikan keselamatan rakyat”?
Redaksi
Tidak ada komentar