Proyek Unit Pengolahan Pakan Silase Diduga Mark Up, Kepala Dinas:Pekerjaan Sudah Terealisasi 100%.

Yusra Efendi
23 Sep 2025 05:10
PEMERINTAH 0 651
2 menit membaca

Bener Meriah, SCNews.co.id –22 September 2025, Beberapa hari pasca mencuatnya pemberitaan dugaan proyek Mark Up pada pembangunan Unit Pengolahan Pakan Silase oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah, hingga kini pihak terkait belum juga memberikan klarifikasi.

 

Diamnya pihak dinas dan pihak ketiga selaku pihak yang bertangung jawab penuh justru semakin memperkuat dugaan adanya kejanggalan dalam pelaksanaan proyek tersebut.

 

Proyek bernomor kontrak 1109/SP/Konst-DAKFISIK/DINSTANPAN/VII/2024 senilai Rp 386.405.000 yang dikerjakan oleh CV. Aroel Jaya dengan sumber dana dari DAK Fisik Tahun Anggaran 2024, kini disorot karena diduga mengalami mark up anggaran.

 

 

Ketua GMNI Kabupaten Bener Meriah, Bung Toga, menegaskan bahwa indikasi mark up terlihat dari ketidaksesuaian antara nilai proyek dengan fakta di lapangan.

 

“Kami tidak menuduh sembarangan. Nilai kontrak mencapai ratusan juta rupiah, tetapi progres maupun output di lapangan tidak sepadan. Ada indikasi kuat anggaran dinaikkan jauh di atas harga wajar,jangan bodohi masyrakat kami melihat upaya pembodahan sangat kental dan bila masalah ini tidak mendapatkan titik terang mungkin dalam waktu dekat kami akan datangi kajari bener meriah kemungkinan sedikit membawa oleh untuk bisa mereka pelajari,” kata Bung Toga.

 

Ia menambahkan, keterlambatan respon dari pihak Dinas Pertanian dan Pangan maupun kontraktor pelaksana semakin menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat.

 

“Kalau memang proyek ini berjalan sesuai aturan, mengapa sampai sekarang tidak ada penjelasan resmi? Publik berhak tahu ke mana arah uang ratusan juta tersebut. Jangan-jangan ada permainan harga yang dilakukan untuk kepentingan kelompok tertentu,untuk itu kami pastikan akan berkunjung ke Kajari” tegasnya.

 

 

Sementara kepala Dinas pertanian Ir Abadi saat di konfirmasi lewat via telpon hanya menjelaskan bahwa menurut kegiatan tersebut sudah terealisasi 100%.

 

“Kegiatan Sudah berjalan 100% dan bila bapak ingin lihat dan memastikan ke lokasi”jelasnya

 

Sementara ketika awak media memberikan pertanyaan lain pihak dinas lebih memilih mengakhiri konfirmasi tersebut.

 

GMNI Bener Meriah mendesak APH dan lembaga audit terkait untuk segera turun tangan, memeriksa dokumen proyek sekaligus membandingkan dengan kondisi riil di lapangan.

 

Publik kini menunggu langkah serius aparat dalam membongkar dugaan mark up ini. Sebab, jika terbukti benar, hal ini bukan hanya soal penyalahgunaan anggaran, tetapi juga pengkhianatan terhadap amanah rakyat.

 

 

Sementara itu pihak inspektorat dan kejaksaan masih dalam upaya konfirmasi untuk mendapatkan perkembangan informasi selanjutnya terkait tindak lanjut dari kasus ini..

 

 

Tim Redaksi.

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *