Takengon, SCNews.co.id – Industri pariwisata Aceh Tengah mendapat angin segar. Aktor ternama Reza Rahadian akan membintangi film terbaru berjudul Black Coffee, dengan sebagian besar pengambilan gambar dilakukan di berbagai lokasi eksotis di Kabupaten Aceh Tengah, termasuk kawasan Takengon dan sekitarnya.
Film ini dipastikan akan mulai proses syuting pada 5 Juli 2025, dua hari setelah Reza dan kru tiba di Takengon. Produser film, Ina Marapati, menjelaskan bahwa sekitar 70 persen adegan akan mengambil latar pemandangan dan kehidupan masyarakat Gayo, sementara sisanya berada di Kabupaten Bener Meriah dan beberapa lokasi lainnya.
“Selama proses produksi, Reza Rahadian akan tinggal sekitar satu bulan di Takengon, dan kru kami bisa lebih lama lagi. Kami percaya daerah ini punya nilai visual dan budaya yang sangat kuat untuk memperkaya kualitas film,” jelas Ina.
Black Coffee tidak sekadar film drama, melainkan juga karya sinematik yang diprediksi mampu membuka mata dunia terhadap potensi pariwisata Aceh Tengah. Keindahan Danau Lut Tawar, perbukitan kopi Gayo, serta nuansa adat yang kental akan menjadi latar alami yang autentik dan jarang ditemui di film-film Indonesia sebelumnya.
Dengan kehadiran film ini, Takengon berpeluang menjadi sorotan baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Eksotisme alam, keunikan budaya, dan keramahan masyarakat menjadi daya tarik yang semakin kuat saat ditampilkan di layar lebar.
Pakar pariwisata menilai, tren wisata berbasis film (film tourism) dapat memberikan dampak jangka panjang. Lokasi syuting yang menarik dapat menjadi destinasi baru yang dicari oleh para pelancong, terlebih jika film tersebut sukses di pasaran.
Selama proses syuting berlangsung, dampak ekonomi juga mulai dirasakan oleh pelaku usaha lokal. Penginapan, jasa transportasi, katering, dan pelaku UMKM di sekitar lokasi syuting dipastikan akan ikut terlibat dan merasakan manfaatnya.
Sementara itu, masyarakat lokal menunjukkan antusiasme tinggi atas kehadiran aktor peraih banyak penghargaan ini. Kehadiran Reza Rahadian diyakini bukan hanya akan mengangkat nama Takengon, tetapi juga memperluas daya tarik wisata Aceh Tengah secara internasional.
Dengan dukungan kondisi alam yang menawan dan kekayaan budaya yang otentik, Aceh Tengah kini berada di ambang transformasi besar: dari dataran tinggi penghasil kopi terbaik menjadi salah satu destinasi wisata sinematik unggulan di Indonesia.
Redaksi
Tidak ada komentar