Trauma dan Teror dalam Komunitas Zumba: Seorang Wanita Laporkan Tindakan Kekerasan Berulang Semenjak 3 Tahun lalu. 

Yusra Efendi
12 Jul 2025 15:49
HUKUM 0 281
2 menit membaca

Aceh Tengah, SCNews.co.id -12 Juli 2025, Komunitas Zumba yang semestinya menjadi ruang aman bagi para peserta justru berubah menjadi mimpi buruk bagi seorang korban wanita  berinisial RH (33), Pengusaha, mengalami kekerasan fisik dan perundungan yang diduga dilakukan oleh seseorang berinisial HA (33), membuat korban mengalami luka fisik serius dan trauma mendalam. Sabtu, 12 Juli 2025.

 

Kekerasan terjadi dalam tiga insiden berbeda yang berlangsung dalam kurun waktu hampir dua tahun, dimulai dari salah satu toko di Jalan Lintang Takengon pada Juli 2023, kemudian berlanjut di Gedung Olahraga (GOR) Aceh Tengah pada Juli 2024, hingga berpuncak pada kejadian brutal di kegiatan Zumba yang digelar di Sebuah Hotel, Desa Mongal, Kecamatan Bebesen, pada 17 April 2025.

 

Insiden pertama terjadi ketika RH baru saja menjalani operasi hidung. Ia ditampar oleh pelaku hingga mengenai area hidung yang belum sembuh. “Benang di cuping belum kering, tapi dia tetap menampar saya. Sakitnya luar biasa,” ungkap RH.

 

Insiden kedua terjadi saat acara komunitas di GOR Aceh Tengah. Di hadapan banyak orang, pelaku memukul dada korban dan mendorongnya hingga RH memilih pulang karena malu.

 

Puncak kekerasan terjadi dalam kegiatan Zumba. Pada hari kedua, HA diduga telah menunggu kedatangan korban di pintu masuk aula, lalu mendorong dari belakang dan menyerang secara fisik di tengah sesi senam, menyiram air ke wajah korban, mencekik, menonjok, dan menampar secara brutal.

 

Akibat kekerasan terakhir, korban mengalami perdarahan ringan di dalam mata kiri, pembengkakan, dan nyeri berkepanjangan. Dokter menyarankan penggunaan kacamata dan perawatan intensif.

 

RH berharap penegak hukum menjatuhkan hukuman yang adil dan setimpal terhadap pelaku. “Saya minta pelaku dihukum seadil-adilnya. Kalau hanya diberi sanksi ringan, saya khawatir dia akan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Ini bukan soal dendam, tapi soal keselamatan dan keadilan,” ungkap RH dengan penuh harap.

 

 

Tim Redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *